Senin, 23 Januari 2012

Surat Untuk Perempuan Dari Perempuan..

Siang perempuan, apa kabar kamu ? Sudah lama sekali yah kita tidak berkomunikasi. Aku tau kamu marah sama aku, tapi aku juga masih bingung salah aku dimana ? Tapi aku harap kamu dalam keadaan baik - baik saja saat ini.


Oia, apa kabar tante dan om ? Aku mau ngucapin makasih banyak buat semua kebaikan kamu dan keluarga kamu waktu dulu. Aku belum sempat membalas apapun karna aku pun sudah terjebak di tempat yang semakin jauh dengan kamu. Rindu sekali dengan teh manis yang setiap pagi sudah di hidangkan di meja kamar kamu dulu, dan mendengar tante sedang riang bernyanyi di kamar mandi bawah. Dan juga dengan senyuman manis om di pagi hari. Mungkin kalau ada kesempatan dan waktu aku akan berkunjung kerumah, boleh kan ?

Sebenar nya bukan aku tidak senang tinggal di rumah kamu waktu itu, tapi aku hanya tidak enak saja untuk berlama - lama merepotkan kamu dan keluarga kamu. Apa lagi kamu harus berbagi tempat tidur bersama ku, aku tidak enak sekali. Walau om dan tante terus menawarkan ku untuk tinggal lebih lama, tapi maaf aku benar - benar tidak mau merepotkan lebih lama. Hey, jujur saja aku pun kurang nyaman dengan kebiasaan kamu keluar malam dan menjadikan aku sebagai alasan agar mendapatkan ijin pergi dari om dan tante. Sementara kamu tau betul kan, kamu tidak pergi bersama aku. Kamu pergi dengan pacar mu, atau teman - teman mu yang lain. sementara aku hanya menghabiskan waktu menunggu kamu di kedai kopi dekat rumah mu. Aku memang hanya teman mu, tapi apa aku salah jika hanya ingin memberi mu sebuah saran atas nama perempuan saja.


Iya, aku mengerti dengan semua masa lalu kamu. Aku mengerti dengan apa yang menjadi keterbatasan kamu, tapi bisa kah jangan jadikan itu alasan untuk kamu malah semakin menjadi mundur ? Apa tidak ingin kah kamu di cintai karna diri kamu sendiri bukan hanya karna mengejar status " berpacaran " atau menutupi rasa kesepian dengan menjadikan semua lebih mudah ? Saat terakhir kita bertemu dan kamu datang ke tempat ku, kamu pun pergi dari rumah dengan alasan menginap di rumah ku bukan ? Dan kenyataan nya semalaman kamu pergi dengan lelaki yang bahkan tidak menghargai kamu atas nama perempuan. Aku hanya bisa menggelengkan kepala saat menerima pesan singkat dari kamu, dan kamu bilang kalau disana hujan. Lalu kamu diam di depan kamar kosan nya, menunggu belas kasih lelaki tersebut membuka kan pintu. Oh tuhan, sungguh rasa nya sakit sekali dada ku, namun untuk hanya sekedar memberi mu saran pun aku tidak memiliki hak penuh. Aku ingin menjemput mu dan mengajak pulang pun kamu menolak. Kamu mengatas namakan hal tersebut dengan cinta, dengan urusan hati. Tapi bisakah tidak terlalu berlebihan seperti itu? Maaf bukan aku menganggap mu buruk, aku tidak memiliki hak untuk sampai pada pikiran itu. Karna aku mengerti jika sudah berurusan dengan hati, banyak logika yang akan di nomor sekian kan. Tapi rasa nya aku tidak mampu menerima perlakuan dia sama kamu.


Hey, kamu itu masih bisa mendapatkan cinta yang jauh lebih baik. Indahkan lagi semua yang menjadi keindahan kamu atas nama perempuan. Jangan terjebak dengan apa yang pernah ada di masa lalu, selama kamu mau untuk memperbaiki diri. Aku yakin dan percaya kamu mampu, bukan kah kamu akan meneruskan sekolah ke jerman ? ayo lanjutkan sekolah mu, kejar apa yang menjadi tujuan kamu perempuan. Kamu itu mampu dan kamu punya banyak kesempatan yang baik. Jika aku boleh meminta satu hal, atas nama perempuan, atas nama teman mu. Tolong jangan terlalu berlebihan dengan sosok yang bahkan tidak menginginkan kehadiran kamu. Jadilah yang indah, maka tanpa kamu minta mereka akan datang sendiri nya.


Semoga sekarang kamu sudah bersama sosok lelaki tampan yang mencintai diri kamu dengan sepenuh hati nya, salam sama om dan tante. Maafin aku kalau ada banyak salah yah, aku cuma ingin kamu jauh lebih baik tanpa harus terlalu dalam ikut campur. Aku juga tidak mau untuk menjadi lebih sok tau. Aku hanya ingin kita sesama perempuan , di hargai, dan percaya lah kita layak di cintai dengan cara yang baik dan indah. Terima kasih banyak perempuan. 




Rahmawati











Tidak ada komentar:

Posting Komentar