Rabu, 08 Februari 2012

Surat untuk mantan calon kakak ipar..

Perempuan cantik, apa kabarmu? Ingatkah denganku, sosok yang selalu menggodamu dengan banyak becandaan yang kadang hingga membuatmu mengeluarkan kata - kata kasar, tentu saja ciri khas betawimu? Aku kadang dulu sakit hati, tapi kenapa sekarang malah rindu. Maafkan jika aku terlalu banyak menyakiti, terlalu banyak mengembangkan harapan. Masih menyenangkan, jika mengingat rencana kita dulu. Untuk berkencan bersama dengan kedua lelaki istimewa di hati kita, aku dengan adikmu dan kamu dengan lelaki baik berhati malaikat, katamu. Bukankah, kita akan disibukkan dengan waktu yang cukup lama berdandan, memilih beberapa dress yang cantik, dan merias wajah kita agar manis saat pergi berkencan. Kemana kencan kita dengan mereka? Kita tertawa saat menyebutkan nama code, haaah kencan di pinggir kali untuk sekedar ngopi aja harus ribet make up, pakai dress. Tapi aku akan membela diri tentunya, bukankah kita akan pergi dengan lelaki istimewa pula, jadi tidak ada yang berlebihan--kan. 

Apa kabarnya ibu calon mertuaku? Apa dia masih diet, demi obsesi tubuh indah seperti yuni sarah. Katakan padanya, aku gagal diet demi mengejar tubuh seindah syahrini, hehe. Lalu, apa kabar dengan metta? adik laki - laki yang selalu senang bercerita tentang jenny kekasihnya, memaksa aku untuk merayu ibu calon mertuaku mengijinkan--nya berpacaran? Aku rindu. Kemudian rama, si gembrot cantik yang selalu makan banyak dan ganjen setiap melihat pria tampan, apa dia masih ganjen dengan guru belajarnya? Kemana dia, dulu senang sekali datang menghiburku, terlebih saat aku sedang ribut dengan gevin, kenapa pergi? aku rindu.

Mungkin benar, kita terlalu banyak menyimpan rahasia, yang berujung dengan kebohongan untuk menutupinya. Bahkan, akhir yang tidak sama sekali aku harapkan harus dengan senang hatiku terima. Baru saja aku merasakan kebahagiaan,tentang senangnya menjadi bagian dari kalian, merasakan berarti bukan hanya untuk gevin namun untuk keluarganya pula. Ini yah rasanya memiliki calon kaka ipar yang selalu baik padaku, cerewet sekali. Namun, aku tau karna rasa khawatir dan sayangmu yang berlebihan, aku masih ingat kamu sering marah - marah hanya karna aku susah makan. Dan mengancamku dengan teman - teman dunia lainmu, untuk membuatku segera beranjak pergi makan. Atau bercerita, tentang adikmu yang tidak lain adalah kekasihku.

Ini pulakah, rasa-nya dekat dengan calon ibu mertua, yang selalu manis dan lembut memanggilku dengan sebutan " Nak ". Yang tidak jauh berbeda dengan ibuku dirumah, mengingatkan aku untuk tidak melupakan kewajibanku beribadah. Dan tentu, merasakan memiliki adik - adik yang selalu menanggapku kakak cantik mereka. Menyedihkan memang, aku terlalu tenggelam dalam hal yang nyatanya bukanlah untukku. Jika aku, memang bukan jodoh kalian, bukan yang terbaik untuk kalian, maafkan untuk semua harapanku ka. Aku menyayangi kalian, sungguh. Meski terlalu banyak kesalahan di masa itu, tapi semua indah dan mengajariku banyak hal, terima kasih ka. Mungkin, aku tidak lagi bisa merasakan keberadaan kalian, namun kalian tersimpan rapih dalam kotak - kotak kenangan di hatiku. Dan, akupun berharap namaku akan berada dalam satu kotak indah di memori kenangan kalian. Jangan marah lagi padaku, karna akupun tidak pernah membenci kalian, apapun yang sudah terjadi antara kita.

Terima kasih, sudah mengajariku tentang arti kebersamaan dan memiliki. Terima kasih sudah mengenalkan aku pada keluarga besar kamu ka, dan tentu tentang kekecewaan atas rasa kehilangan. Aku harap kalian menemukan kebahagian, dan dalam keadaan baik - baik saja. Sekali lagi, maafkan aku yang sampai kini masih saja tidak tau diri untuk merindukan kalian.


Adikmu,


Rahmawati 

Tolong sampaikan surat cinta ini untuk @jasminefahranie , terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar