Selasa, 14 Februari 2012

Mimpi Kecilku..

Menulis, adalah satu hal yang sudah lama aku senangi. Namun, baru aku tekuni beberapa bulan ini. Dulu, mungkin sekitar satu tahun yang lalu, aku hanya senang iseng-iseng menulis di note facebook, dan bertemakan sisi lain dari keluarga yang kurang utuh, lebih banyak kalimat kasar didalamnya. Dan itu karena sosok lelaki yang mulai datang mengisi banyak hariku dengan cerita-ceritanya, Sabian Gevino Arya. Dia selalu menyukai apa yang aku tuliskan, walau kadang tidak terlalu istimewa, sangat biasa. Dia selalu memberikkan aku semangat untuk menulis, hingga akhirnya aku mau mencoba walau di penuhi dengan rasa tidak percaya diri. Dia pula, yang mengajari aku untuk lebih senang membeli buku di banding belanja make up, dan menyarankan aku untuk senang membaca dibanding menonton gosip. Dia, otak utama yang membuat aku jatuh cinta pada dunia membaca dan menulis.

Dan dia sudah lama menghilang, dengan banyak kenangan yang dia ukir selama dua tahun bersamaku. Tidak, mungkin tidak sempurna. Banyak luka dan cacat dari kesalahan di sana, di masa yang kini sudah berlalu. Namun semua selalu menjadi istimewa untukku, karena dia. Dia yang selalu memberikan aku rasa percaya diri untuk memulai menulis, belajar dan terus belajar, dan dia kini pergi tanpa satu patah katapun. Aku tidak lagi memiliki dia, tempat untuk berbagi cerita. Dan hanya dengan sebuah tulisan, aku bisa mengembangkan apa yang dinamakan sebuah rindu, rindu akut yang selalu mengarah pada sosok dia.

Mimpiku sederhana, aku tidak terlalu ingin menjadi penulis hebat. Memiliki karya-karya luar biasa yang banyak di kagumi orang lain. Tidak, itu terlalu besar untuk aku yang masih dalam tahap belajar. Sesungguhnya, aku hanya ingin menulis sebuah cerita panjang tentang sosok dia, dari awal aku mengenal dia, menjalani banyak hal yang manis bersamanya hingga kini yang hanya tersimpan dalam kotak-kotak kenangan di ingatanku. Tulisan kecil tentang semua rasa kekagumanku, tentang apa yang menjadi mimpi-mimpi aku dan dia, dulu. Jika mampu, akan kubuat sebuah buku tentang dia. Dan nanti saat waktu yang mungkin mampu mempertemukan aku dengan sosoknya di masa depan. Akan kuberikan buku itu padanya, biarkan dia membaca dan mengerti betapa aku mengangguminya, betapa dialah alasan aku menjadi lebih baik. Dialah, yang membuat aku jatuh cinta pada dunia menulis, dan biarkan dia menjadi satu-satunya penganggum tulisanku yang paling istimewa. Itu lebih dari cukup untukku, mimpi indah yang akan aku coba untuk mewujudkannya.

2 komentar:

  1. hy perempuan...
    ini aku..
    @VieraNgkuti
    senang bisa membaca tulisan2 kamu.. :-)

    BalasHapus